Sejak Masyarakat Speleologi Indonesia (MSI/ISS) digulirkan pada tanggal 28 Oktober 2015 lalu, dan dicatatkan di akta notaris sehari setelahnya, MSI telah mencoba menyusun peta jalan speleologi Indonesia sebagai pedoman untuk melangkah.
Kiprah MSI terus bergulir bersama segelintir orang yang mencoba menyamakan langkah menuju speleologi Indonesia yang mempunyai peran, kontribusi dan posisi yang lebih kuat.
Belum genap sebulan, salah satu mini Proyek CavesID yang sudah bergulir sejak 2012 dipresentasikan di pertemuan TransKarst 2015 di Lichuan, China. Pemaparan capaian CavesID yang diharapkan dapat menjadi “portal informasi karst dan gua Indonesia” ini mendapat tanggapan yang positif dari berbagai pihak. Selain itu, dalam acara yang sama juga berlangsung pertemuan tentang pembahasan Asian Union of Speleology (yang sebelumnya dikenal Asian Federation of Speleology) yang merupakan federasi speleologi di tingkat Asia. Saya berkesempatan menjadi perwakilan delegasi Indonesia bersama negara-negara Asia lainnya. Dari sinilah, MSI terus bergulir dengan berbagai kegiatan yang terselenggara di beberapa daerah.
Beberapa kegiatan yang diselenggarakan dengan berbagai pihak telah memberikan motivasi tersendiri untuk terus berkarya. Dari kegiatan coaching clinic di Banjarbaru bersama Pusat Pengelolaan Pembangunan Ekoregion Kalimantan sampai Festival Karst Maros bersama Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung dan Wallacea Speleology menjadi tonggak kiprak MSI.
Langkah awal
Pada tahun 2016, beberapa kegiatan juga dilakukan seperti diskusi tentang Speleologi di Purwokerto, diskusi ekowisata di Wonosari Gunungkidul sampai kegiatan Kelas Tematik Wisata Gua bersama Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung dan Kementerian Pariwisata. Selain itu, bersama Forum Peduli Karst Kutai Timur juga menggelar bincang ringan tentang karst di Indonesia khususnya Sangkulirang.
Beberapa kegiatan lain bersama masyarakat juga dilakukan dengan menggelar kelas ISS Citizens Science di Sukabumi yang diharapkan dapat mengenalkan pengetahuan tentang karst dan pendataannya. Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama WALHI Jabar dan LBH Sukabumi.
Memposisikan Speleologi
Selain kegiatan pengembangan kapasitas sumberdaya manusia melalui pelatihan, MSI juga mencoba memposisikan speleologi ke dalam ranah kebijakan melalui advokasi dalam bentuk kertas posisi. Kertas Posisi MSI ini berkaitan dengan rencana pendirian pabrik semen dan penambangan batu gamping oleh PT Semen Gombong. Dalam hal ini, MSI secara tegas menolak rencana pembangun pabrik dan penambangan batugamping di Gombong, Kebumen.
Penolakan ini didasarkan beberapa pertimbangan dari pertimbangan ancaman potensi merusak mata air sampai ancaman ekologis akibat terganggunnya beberapa spesies kelelawar penghuni gua. Kertas posisi ini telah dilayangkan ke berbagai pihak dari Presiden Joko Widodo, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Badan Lingkungan Hidup Kebumen, dan Badan Penanaman Modal dan Perijian terpadu Kebumen.
Masyarakat Speleologi Indonesia hanya ingin memposisikan speleologi dalam kewajibannya untuk berperan dalam pengelolaan karst di Indonesia. Pertimbangan-pertimbangan yang telah diberikan diharapkan dapat menjadi salah satu dasar menentukan ijin kelayakan lingkungan untuk PT Semen Gombong. Karena seperti itulah speleologi Indonesia semestinya berperan dan berkontribusi.
Memperkuat jaringan
Sebagai wadah pengembangan dan penerapan speleologi, MSI berharap dapat merangkul semua pihak untuk bersama-sama menyamakan persepsi dan tujuan kemana speleologi Indonesia semestinya melangkah.
Untuk mencapai itu semua, jejaring adalah sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi oleh MSI sebagai wadah berhimpun para pegiat, pemerhati, penelusur gua, akademisi, peneliti dan semua pihak yang mempunyai visi sama.
Di internal MSI, kita berbenah untuk mengelola semua potensi melalui keanggotan MSI baik individu maupun organisasi. Dari anggotalah, wadah ini akan terus bergulir dan mengalir ke semua tempat untuk mengisi ruang-ruang kosong dimana speleologi semestinya berperan.
Sebagai wadah berhimpun, MSI membuka kesempatan kepada semua pihak untuk bergabung bersama baik melalui pendaftaran online maupun secara langsung di beberapa kegiatan MSI. Setelah melalui proses pendaftaran dan beberapa hal dilingkup pengurus, akhirnya pada bulan Maret 2016, Pengurus Besar MSI, mengumumkan keanggotaan MSI dan sekaligus penomoran anggota baik individu maupun organisasi.
Anggota MSI yang sudah mencapai 111 untuk individu dan 4 untuk organisasi merupakan sebuah potensi yang harus terus secara bersama-sama bergerak untuk memperkuat posisi speleologi.
Keanggotaan ini bukan untuk memberi label, namun lebih pada untuk mengkoordinasikan langkah untuk mencapai tujuan bersama. Keanggotaan disini juga bukan untuk mengkotak-kotakkan, tapi lebih pada membuka ruang untuk bersinergi kepada semua pihak untuk kemajuan speleologi Indonesia.
Selain dalam kontek keanggotaan, MSI berusaha membangun jembatan untuk bersinergi kepada semua pihak baik secara formal maupun informal, melalui kegiatan atau proses diskusi untuk membangun kesepahaman bersama.
Jaringan global
Selain dalam lingkup nasional, MSI berharap dapat berkiprah di tingkat regional maupun internasional. Setelah berperan di tingkat Asia melalui Asian Union of Speleology, MSI ingin memperluas jaringan melalui beberapa asosiasi internasional yang sesuai dengan tujuan besar MSI.
Setelah melalui proses panjang, MSI mendaftarkan diri ke Australasian Caves and Karst Management Association Inc. (ACKMA) yang berbasis di Australia dan New Zealand. Awal dari bergabungnya MSI di ACKMA dimulai dengan permohonan surat rekomendasi dari ACKMA untuk bergabungnya MSI ke International Show Caves Association (ISCA). Dari permohonan tersebut, akhirnya MSI mendapat surat rekomendasi untuk mendaftar ke ISCA dari Presiden ACKMA, Dr. Dan Cove, yang sekaligus mengundang MSI untuk bergabung di ACKMA.
Akhirnya, pada tanggal 23 Maret 2016, Presiden ACKMA menyampaikan hasil sidang Komite Eksekutif ACKMA bahwa permohonan MSI sebagai anggota disetujui oleh sidang komite. Masyarakat Speleologi Indonesia berharap, melalui keanggotaannya di ACKMA dapat memperkuat posisi speleologi Indonesia dalam kerangka pengelolaan karst dan gua di Indonesia.
Untuk itu, Masyarakat Speleologi Indonesia mengajak semua pihak dari klub pecinta alam, klub speleologi, organisasi lingkungan, peneliti, akademisi dan pemerhati untuk bersinergi dalam kerangka mengembangkan dan menerapkan speleologi untuk kelestarian karst Indonesia.
Semoga kita dapat berperan bersama-sama untuk memajukan speleologi dan melestarikan karst dan gua Indonesia.
Salam Speleo
Dr. Cahyo Rahmadi
Presiden