Edaphobite, hewan () yang tinggal di tanah (W.R. Elliott). Diterjemahkan dari buku A Lexicon of Cave and Karst Terminology with Special Reference to Environmental Karst Hydrology (Field, 2002).
Pengurai atau dekomposer adalah organisme yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati. Pengurai disebut juga konsumen makro (sapotrof) karena makanan yang dimakan berukuran lebih besar. Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen Yang tergolong pengurai adalah bakteri dan jamur (http://id.wikipedia.org/wiki/Ekosistem#Pengurai_.2F_dekomposer, diakses 20...
Detritivora atau pemakan bangkai adalah organisme heterotrof yang memperoleh energi dengan cara memakan sisa-sisa makhluk hidup. Dengan begitu, mereka merupakan pengurai dan berkontribusi dalam siklus hara. Detritivora mempunyai peran penting dalam ekosistem karena mereka membantu menguraikan zat organik menjadi zat anorganik untuk kemudian lagi diolah lagi oleh produsen. Contoh detritivor adalah cacing tanah, bakteri pembusuk,...
Ekologi, ilmu tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan (kondisi) alam sekitarnya (lingkungannya). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Ekologi, ilmu tentang hubungan makhluk hidup satu sama lain dan dengan lingkungan mereka. Seorang ilmuwan yang mempelajari hubungan ini adalah seorang ahli ekologi (W.R. Elliott). Diterjemahkan dari buku A Lexicon of Cave and Karst Terminology with Special...
Krustasea, binatang air yang berkulit keras, seperti udang dan kepiting. Kamus Besar Bahasa Indonesia Crustacea (baca: krustasea) adalah suatu kelompok besar dari arthropoda, terdiri dari kurang lebih 52.000 spesies yang terdeskripsikan, dan biasanya dianggap sebagai suatu subfilum. Kelompok ini mencakup hewan-hewan yang cukup dikenal seperti lobster, kepiting, udang, udang karang, serta teritip. Mayoritas merupakan hewan...
Zona stagnant dimana sama sekali tidak terdapat aliran udara kondisi temperatur dan kelembaban mempunyai fluktuasi yang sangat kecil. Biasanya mempunyai kandungan karbondioksida yang sangat tinggi. Zona ini biasanya terdapat pada sebuah ruangan yang lorongnya sempit dan berkelok-kelok. Dalam http://cavefauna.wordpress.com/biospeleology/lingkungan-gua/, diakses 18 Juli 2013. Lihat juga , , ,
Zona gelap adalah daerah yang gelap total sepanjang masa, kondisi temperatur dan kelembaban mempunyai fluktuasi yang sangat kecil sekali. Jenis fauna yang ditemukan sudah sangat khas dan telah teradaptasi pada kondisi gelap total. Fauna yang ditemukan biasanya mempunyai jumlah individu yang kecil namun mempunyai jumlah jenis yang besar (Deharveng and Bedos 2000). Dalam http://cavefauna.wordpress.com/biospeleology/lingkungan-gua/, diakses...
zona peralihan atau zona remang-remang yang dicirikan dengan kondisi yang sudah gelap namun masih dapat terlihat berkas cahaya yang memantul dinding gua yang tergantung tipe gua. Di zona peralihan kondisi lingkungan masih dipengaruhi oleh luar gua yaitu masih ditemukan aliran udara. Temperatur dan kelembaban masih dipengaruhi lingkungan luar gua. Komposisi fauna mulai berbeda baik jumlah...
Zona mulut gua atau zona terang merupakan daerah yang menghubungkan luar gua dengan lingkungan gua dan masih mendapatkan cahaya matahari dan kondisi lingkungannya masih sangat dipengaruhi oleh perubahan lingkungan luar gua. Temperatur dan kelembaban berfluktuasi tergantung kondisi luar gua. Mulut gua mempunyai komposisi fauna yang mirip dengan komposisi fauna di luar gua. Kondisi iklim mikro...
zonasi, lingkungan gua lazim dibagi menjadi 4 zona yaitu mulut gua (zona terang), zona peralihan (Zona remang-remang), zona gelap dan zona gelap total/zona stagnant. Masing-masing zona mempunyai karakteristik lingkungan (abiotik) yang berbeda-beda begitu juga kehidupan biotanya (Howarth 1983, Howarth and Stone 1990, Howarth 1991). Dalam http://cavefauna.wordpress.com/biospeleology/lingkungan-gua/, diakses 18 Juli 2013. Lihat juga , , ,