DAMPAK PENELUSUR GUA TERHADAP GUA

Sebuah rangkaian penggunaan/ pemanfaatan gua oleh manusia kurang lebih adalah sebagai berikut:

penggunaan gua oleh masyarakat lokal -> penjelajahan oleh speleologiwan -> peningkatan kunjungan gua sebagai kegiatan caving rekreasi ->penelitian ilmiah -> penipisan sumber daya fisik dan biologi -> dan akhirnya perlindungan terhadap apa yang tersisa.

Pemadatan sedimen dan pengeruhan air
Rencana pemanfaatan gua harus mempertimbangkan dampak pengunjung terhadap fauna bawah tanah. Dampak secara biologis karena kunjungan gua yang berulang kali, jauh lebih berbahaya Moneygram agent daripada pengaruh fisik yang berupa pemadatan sedimen, pengotoran flowstone dan erosi. Banyak binatang gua yang binasa oleh sepatu boot penelusur gua, bahkan penelusur gua tersebut tidak mengetahui keberadaan binatang-binatang tersebut. Kunjungan berulang kali dapat memadatkan sedimen dan menghilangkan habitat potensial dan dapat menghasilkan peningkatan aliran air serta erosi aliran-aliran kecil di turunan-turunan pada flowstone dan dripstone.

Longsoran sedimen akibat dilewati oleh caver, dapat masuk kedalam air sehingga mencekik fauna atau mahkluk hidup lain yang ada di dalam air tersebut. Sedangkan fauna aquatik ini sangat besar pengaruhnya terhadap ekosistem gua.

Perhatikan!! Anggap saja bahwa tim anda sedang memasuki gua yang “perawan”. Di suatu lorong yang berlumpur tebal (katakanlah lebih dari 30 cm), sehingga jalanpun susah. Dan di lumpur ini seringkali dijumpai fauna terestrial (fauna daratan), sampai berukuran milimeter. Di salah satu atau beberapa bagiannya terdapat saluran air atau parit-parit kecil. Di jalur air ini, biasanya lumpur lebih padat sehingga lebih mudah dilalui. Namun di air ini pula hampir selalu hidup fauna aquatik yang tidak dapat hidup di lumpur disekitarnya, ukurannya pun juga sangat kecil. Jalur mana yang anda pilih untuk melewati lorong ini?

Jalur yang pertama kali dilewati oleh penelusur pertama, cenderung untuk diikuti oleh kunjungan berikutnya. Maka, jika anda spesialis gua “perawan”, harap berhati-hati dalam menentukan jalur penelusuran!!!

Masuknya Energi Tambahan
Masuknya sumber energi tambahan kedalam gua adalah salah satu cara dimana caver (penelusur gua) dapat merubah ekosistem gua secara drastis atau pelan-pelan. Sementara, banyak gua yang flora atau faunanya dapat bertahan hidup karena energi yang ada di dalam gua rendah dan konstan. Sebagian lain membutuhkan energi lebih besar. Dan ini bisa terbawa masuk oleh caver.

Caver dapat memanaskan lingkungan gua dengan panas tubuhnya sendiri, sehingga ini menyediakan energi tambahan dari kondisi semula. Di Gua Remouchamps, Belgia, satu rombongan wisatawan terdiri dari 87 orang, telah menaikkan suhu udara gua 1,5°C selama kunjungan lima menit (Merenne-Schoumaker 1975).

Sumber energi tambahan, dapat dihasilkan dari sisa-sisa makanan caver. Disarankan bahwa setiap caver membawa lembaran plastik, dimana caver duduk diatasnya saat dia makan. Di sekitar tubuh caver akan tersebar sisa-sisa atau remah makanan – coklat, biskuit, tetesan – yang mewakili peningkatan ketersediaan energi di dalam gua. Hal-hal ini menjadi tempat yang potensial untuk kolonisasi jamur dan bakteri, atau mekanan fauna gua.

Penelusur gua juga harus memilih jenis pakaian yang dikenakan. Sweaters dan jenis lain yang menghasilkan bulu tidak boleh dipakai sebagai pakaian lapis luar. Di lorong yang sempit, pakaian semacam itu akan meninggalkan serabut kecil dan bulu yang asing terhadap lingkugan gua

Racun
Pembuangan karbit adalah berpotensi untuk membunuh fauna gua, terutama gua dengan sistem energi rendah dimana menghasilkan reaksi sisa selama beberapa minggu. Karbit kalsium bereaksi menghasilkan gas asetilene dan kapur. Dan mungkin dapat berisi unsur lain seperti sulfit dan logam tertentu. Senyawa ini dapat terlepas ke aliran gua atau air bawah tanah dan mengotorinya. Di beberapa gua di Taman Nasional Sequoia dan Kings Canyon di Amerika, penelusur gua tidak boleh menggunakan lampu karbit sebagai penerangan.

Disamping itu, di beberapa gua di Taman Nasional tersebut, pengujung juga dilarang membawa segala macam bentuk tembakau. Termasuk rokok, cerutu, tembakau sedot, dan tembakau kunyah

Kerusakan ornamen
Beberapa gua memiliki area dimana “tidak boleh ada sepatu”, yaitu melewati bentukan gua yang lembut. Kaos kaki wool dapat menyebabkan masalah yang sama di area ini dan tidak boleh dipakai sebagai lapisan terluar saat berjalan pada flowstone atau rimstone.

Gua lain ada yang mengharuskan cavers harus menggunakan boot dengan sol ringan

Jika melewati bagian lantai yang halus dan sensitif, jika perlu jalur dialasi dengan lembaran plastik untuk mengurangi kontak langsung dengan lantai.

Diterjemahkan oleh Sunu Widjanarko dari buku “Caves” oleh David Gillieson, Bab Ekologi Gua, sub Pengaruh Caver terhadap Fauna Gua

Related Posts

Leave a Reply