Text
Pendataan Sungai Bawah Tanah di Gua Bagus-Jebrot Untuk Sumber Daya Air Kawasan Karst di Desa Mentaraman Kecamatan Donomulyo Kabupaten Malang
Wilayah Kabupaten Malang bagian Selatan, khususnya Desa Mentaraman, dikenal sebagai kawasan yang tandus dan sering kekurangan air untuk mencukupi kebutuhan domestik. Hal ini sebagai akibat kondisi geomorfologi sebagian besar wilayah tersebut yang dicirikan oleh bukit‐bukit berbatuan gamping yang dikenal sebagai daerah karst, sehingga menjadi berkembangnya sistem drainase bawah permukaan (sungai bawah tanah) yang jauh lebih dominan dibandingkan dengan sistem aliran permukaannya. Masyarakat Desa Mentaraman yang bermata pencaharian petani tentunya sangat membutuhkan irigasi yang cukup selain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Penelitian ini bertujuan melakukan pendataan sungai bawah tanah di Gua Bagus-Jebrot. Pendataan tersebut meliputi kuantitas debit air, perhitungan mengenai lorong gua serta sebaran ornament, dan cekungan air tanah yang ada di Gua Bagus-Jebrot
Metode penelitian yang digunakan adalah eksploratif. Subjek penelitian di dalam gua diambil pada setiap stasiun, sampel yang akan diambil meliputi debit air, tinggi lorong, lebar lorong pada setiap stasiun, kedalaman/kemiringan, ornament gua dan panjang lorong.
Hasil penelitian menunjukan Gua Bagus-Jebrot merupakan Sistem Perguaan Bagus-Jebrot di mana gabungan dari Gua Bagus dan Gua Jebrot dengan enterence berupa lorong horizontal yang berada di lembahan. Debit air hasil pengukuran yaitu 299 liter dalam setiap detiknya, debit tersebut termasuk cukup besar serta daerah penelitian termasuk dalam Cekungan Air Tanah Sumberbening. Morfometri sungai bawah tanah di Gua Bagus-Jebrot memiliki luas DAS 78 Ha dan Pola Dendrintik. Sedangkan panjang Gua Bagus yang terpetakan 123,06 m dan Gua Jebrot yang terpetakan 289,73 m. Luas lorong Gua Bagus 548,54 m² dan Gua Jebrot 527,84 m². Ornament yang dapat ditemui di Gua Bagus yaitu stalagmite, stalactite, coulumn/pillar, flowstone, gourdam, dan soda straw. Gua Jebrot yaitu stalagtit, flowstone, dan gourdam.
Debit air sungai bawah tanah tersebut diharapkan dapat digunakan petani sebagai irigasi saat musim kemarau. Keberagaman ornament yang ada di lorong gua juga menambah daya tarik sendiri bagi wisatawan, sehingga daerah penelitian dapat dijadikan untuk ekowisata dan wilayah konservasi.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain