Memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-72 Mapala UI akan Gelar Upacara di Gua Hatusaka

Manusela Speleology Expedition 2017 – Mapala UI

Dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-72, Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Indonesia (Mapala UI) akan melakukan ekspedisi speleologi, salah satunya adalah eksplorasi gua terdalam di Indonesia, Gua Hatusaka. Salah satu target dalam ekspedisi ini adalah menjadi tim Indonesia pertama yang berhasil mencapai titik terdalam Gua Hatusaka. Ekspedisi akan dilaksanakan pada tanggal 3 Agustus hingga 3 September 2017. Direncanakan tim akan melakukan upacara bendera memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-72 di dasar Gua Hatusaka.

Gua Hatusaka merupakan gua terdalam di Indonesia dengan total kedalaman 388 meter dengan entrance pada ketinggian +- 900 Mdpl. Gua multipitch ini terletak di pedalaman hutan Taman Nasional Manusela, Maluku. Tidak banyak informasi yang tersedia tentang Gua Hatusaka karena hingga saat ini baru ada 3 tim yang telah melakukan penelusuran ke gua ini yaitu Sydney University Speleological Society (SUSS) dan Wessex Caving Club (WCC) pada 1996, Acintyacunyata Speleological Club (ASC) Jogja pada 2011 dan Andrea Benassi beserta tim dari Italia pada 2016. Selain itu, belum ada tim dari Indonesia yang pernah sampai pada dasar Gua Hatusaka.

Ekspedisi dengan nama Manusela Speleology Expedition 2017 ini akan dilakukan di pedalaman hutan Taman Nasional Manusela, Kabupaten Maluku Tengah, Pulau Seram, Maluku. Taman Nasional Manusela merupakan kawasan konservasi dengan luas hampir meliputi 75 persen Kabupaten Maluku Tengah. Kawasan dengan formasi geologi “Formasi Manusela” yang kaya akan batugamping ini memiliki potensi besar dalam kegiatan speleologi. Potensi ini salah satunya berupa banyaknya gua-gua yang belum pernah ditemukan dan dieksplorasi di kawasan Taman Nasional Manusela.

Dengan besarnya potensi speleologi yang dimiliki oleh Taman Nasional Manusela, selain mengeksplorasi Gua Hatusaka tim juga akan melakukan penelitian berupa pencarian, pemetaan dan eksplorasi gua-gua baru di kawasan Taman Nasional Manusela berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) dan Penginderaan Jauh. ″GIS dan Penginderaan jauh merupakan metode pengolahan data geografis berbasis komputer yang salah satunya dapat dimanfaatkan untuk menemukan potensi mulut gua baru. Penemuan mulut gua baru dengan memanfaatkan metode ini masih sangat jarang diterapkan oleh penelusur gua di Indonesia. Penelitian ini merupakan upaya Mapala UI sebagai pecinta alam dari kalangan mahasiswa untuk mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi – pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat″ jelas Ade Luthfi sebagai ketua tim ekspedisi.

Tim yang terdiri dari 8 orang ini dijadwalkan akan tiba di desa terdekat Gua Hatusaka, pada tanggal 8 Agustus 2017. Setelah menelusuri Gua Hatusaka nanti tim akan dibagi menjadi 2 kelompok yang masing-masing terdiri dari 4 atlet. Masing-masing kelompok ini akan melakukan pencarian, pemetaan dan eksplorasi gua-gua baru di kawasan Taman Nasional Manusela bagian tengah dan utara.

Dalam mempersiapkan ekspedisi tim telah melakukan berbagai latihan teknis, latihan fisik, pendalaman materi serta simulasi ekspedisi. Simulasi ekspedisi dilakukan di gua-gua Kawasan Karst Gunung Sewu, Wonogiri pada tanggal 12 – 22 Juli 2017. Kawasan ini dipilih menjadi destinasi simulasi karena banyak terdapat gua-gua berkarakteristik ekstrem dengan kedalaman vertical lebih dari 100 meter dan panjang horizontal lebih dari 1 km seperti gua Tlaga Pilah. Selain Gua Tlaga Pilah, tim melakukan simulasi ekspedisi di Luweng Plalar, Luweng Suling dan Luweng Ngresan.

Diharapkan ekspedisi ini dapat membawa manfaat untuk pengembangan potensi wisata dan speleologi Indonesia dan memberikan “kado” diulang tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-72 dengan prestasi anak bangsa.

Related Posts

Leave a Reply